Transformasi Perguruan Tinggi: Membangun Keunggulan untuk Daya Saing Global

Cak Yo

Malam ini, selepas salat tarawih, saya memilih duduk di teras rumah dengan secangkir kopi hangat di tangan. Udara malam yang sejuk dan suasana yang tenang menjadi waktu yang sempurna untuk melanjutkan buku bacaan saya yang berjudul Transformation of the University: Hopeful Futures for Higher Education, Soren S.E. Bengtsen & Ryan Evely Gildersleeve (Editor) (Routledge, 2022).

Saat membuka halaman demi halaman, aroma kopi yang khas seakan menyatu dengan gagasan-gagasan dalam buku ini. Saya terhanyut dalam pemikiran tentang bagaimana perguruan tinggi harus beradaptasi dengan perubahan zaman, bukan sekadar institusi penghasil gelar, tetapi sebagai pusat inovasi dan agen perubahan sosial. Di tengah keheningan malam, saya merenung—bagaimana sebagai akademisi dan pimpinan perguruan tinggi, dengan kelebihan dan kekurangan saya,  transformasi ini bisa terwujud? Sambil menyeruput kopi terakhir, saya menyadari bahwa perubahan besar selalu dimulai dari pertanyaan-pertanyaan kecil yang menggugah kesadaran. 

Dari situ, saya menyadari pentingnya menyusun Roadmap untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing global. 

Membangun perguruan tinggi unggul dan berdaya saing global memerlukan strategi komprehensif sebagaimana yang akan saya susun dalam garis besar Roadmapnya. Roadmap ini  mencakup penguatan visi, tata kelola, serta infrastruktur akademik dan riset. Kurikulum harus adaptif terhadap kebutuhan industri dan berbasis global, sementara tradisi penelitian diperkuat melalui kolaborasi internasional serta publikasi di jurnal bereputasi. Internasionalisasi menjadi elemen kunci, dengan strategi seperti kemitraan global, mobilitas akademik, serta peningkatan reputasi melalui akreditasi dan keterlibatan global. 

Dalam konteks STEBI Global Mulia, peluang besar dapat diwujudkan dengan memperkuat riset ekonomi dan keuangan syariah, membangun jejaring internasional, serta mengembangkan program studi berstandar global. Dengan langkah-langkah strategis ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat bersaing secara global dan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu dan masyarakat.

Roadmap Perguruan Tinggi Unggul: Dari Fondasi yang Kokoh hingga Berdaya Saing Global

A. Pendahuluan

Pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pembangunan ekonomi. Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga harus mampu bersaing di tingkat internasional.

Membangun perguruan tinggi unggul bukan sekadar meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan yang inovatif, berbasis riset, serta memiliki jaringan global yang kuat. Roadmap ini akan menggambarkan langkah-langkah strategis dalam membangun perguruan tinggi unggul, mulai dari fondasi kelembagaan hingga strategi internasionalisasi dan daya saing global.

B. Fondasi Perguruan Tinggi Unggul

a. Visi, Misi, dan Tata Kelola yang Kuat

Visi yang jelas menjadi faktor utama dalam membangun perguruan tinggi yang unggul. Perguruan tinggi harus memiliki orientasi jangka panjang yang berfokus pada keunggulan akademik, riset, dan kontribusi sosial (Altbach, 2011).

Tata kelola yang efektif mencakup kepemimpinan perguruan tinggi mulai dari Rektor/Ketua yang profesional, transparan, dan akuntabel, sistem manajemen berbasis digital, serta kebijakan yang mendukung pengembangan akademik dan penelitian. Model tata kelola berbasis otonomi akademik yang diterapkan di banyak universitas unggulan dunia memungkinkan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan strategis (OECD, 2020).

b. Infrastruktur dan Sumber Daya yang Memadai

Investasi dalam infrastruktur, seperti laboratorium, perpustakaan digital, ruang kelas berbasis teknologi, serta Learning Management System (LMS), menjadi keharusan bagi perguruan tinggi yang ingin unggul (OECD, 2020).

Selain itu, sumber daya keuangan harus dikelola secara profesional melalui diversifikasi pendanaan, termasuk hibah penelitian, kerja sama industri, serta dana abadi (endowment fund).

c. Sumber Daya Manusia yang Kompeten

Keunggulan perguruan tinggi sangat bergantung pada kualitas dosen dan tenaga kependidikan. Perekrutan akademisi tidak hanya didasarkan pada kualifikasi akademik, tetapi juga pengalaman riset dan jejaring internasional (Ramsden, 2003).

Pengembangan kapasitas dosen melalui pelatihan, sertifikasi internasional, dan program mobilitas akademik akan meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian. Selain itu, insentif berbasis kinerja akademik dapat menjadi motivasi bagi dosen dalam meningkatkan produktivitasnya.

B. Penguatan Akademik dan Riset

a. Kurikulum yang Adaptif dan Berorientasi Global

Perguruan tinggi harus memiliki kurikulum yang fleksibel dan berbasis kebutuhan industri. Kurikulum berbasis proyek (Project-Based Learning) dan pendekatan interdisipliner menjadi tren dalam pendidikan tinggi modern (Knight, 2008).

Selain itu, integrasi soft skills seperti kepemimpinan, kreativitas, dan komunikasi dalam kurikulum akan membantu lulusan lebih siap menghadapi tantangan global.

b. Peningkatan Kualitas Penelitian dan Publikasi

Perguruan tinggi unggul memiliki tradisi penelitian yang kuat. Oleh karena itu, institusi perlu menyediakan hibah riset, membangun pusat riset unggulan, serta meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi internasional (Scimago, 2021).

Selain itu, kolaborasi penelitian dengan universitas luar negeri dan industri harus diperkuat agar riset yang dilakukan memiliki dampak global.

c. Inovasi dan Kewirausahaan Akademik

Model Triple Helix yang menghubungkan universitas, industri, dan pemerintah menjadi strategi kunci dalam mendorong inovasi berbasis riset (Etzkowitz, 2008). Perguruan tinggi harus membangun inkubator bisnis, pusat inovasi, serta mendorong mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan startup berbasis teknologi.

C. Internasionalisasi Perguruan Tinggi

Internasionalisasi merupakan elemen kunci dalam meningkatkan daya saing global. Berikut adalah tahapan strategis dalam implementasi program internasionalisasi:

a. Perencanaan Internasionalisasi

Dilakukan dengan: (1) Menetapkan roadmap internasionalisasi yang selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi; (2) Membangun unit khusus internasionalisasi yang mengoordinasikan kerja sama global, mobilitas akademik, dan program pertukaran; dan (3) Menganalisis daya saing perguruan tinggi dengan melakukan benchmarking terhadap universitas ternama dunia.

b. Penguatan Kerja Sama Internasional

Program yang dapat dilakukan: (1) Membentuk kemitraan dengan universitas luar negeri melalui program dual degree, joint research, dan student exchange; (2) Bergabung dalam jaringan akademik internasional seperti dengan ASEAN University Network (AUN) dan lainnya; dan (3) Bila sudah mencapai akreditasi Unggul, maka langkah selanjutnya adalah Mlmengikuti akreditasi internasional untuk meningkatkan pengakuan terhadap standar akademik.

c. Mobilitas Dosen dan Mahasiswa

Meningkatkan program pertukaran mahasiswa dan dosen melalui skema beasiswa dan bantuan funding dalam dan luar negeri seperti  Fulbright dan LPDP. Program lainnya adalah nendorong dosen untuk mengajar di luar negeri dalam rangka memperluas jejaring akademik; serta memberikan beasiswa internasional bagi mahasiswa asing untuk meningkatkan keberagaman di kampus.

d. Penguatan Publikasi dan Reputasi Global

Program ini dapat dicapai dengan (1)Meningkatkan jumlah publikasi di jurnal bereputasi seperti Scopus dan Web of Science; (2) Membuka program studi berbahasa Inggris untuk menarik mahasiswa internasional; dan (3) Memanfaatkan media digital dalam membangun citra global perguruan tinggi.

e. Mencapai Daya Saing Global

Membangun keunggulan akademik dalam bidang tertentu agar menjadi pusat rujukan dalam dan luar negeri. Selain itu juga perlu mengembangkan program internasional berbasis industri agar lulusan lebih siap bersaing di pasar global.

D. STEBI Global Mulia: Mungkinkah?

STEBI Global Mulia Cikarang sebagai institusi pendidikan berbasis ekonomi dan perbankan syariah memiliki potensi untuk menjadi perguruan tinggi unggul dengan daya saing global. Dengan meningkatnya tren ekonomi dan keuangan Islam di dunia, STEBI dapat memainkan peran strategis sebagai pusat kajian ekonomi dan keuangan syariah.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh STEBI Global Mulia antara lain:

a. Memperkuat jejaring internasional dengan universitas Islam dunia dalam program riset bersama dan pertukaran akademik.

b. Membangun pusat riset ekonomi dan keuangan syariah yang berkolaborasi dengan industri keuangan Islam global.

c. Meningkatkan publikasi ilmiah dalam ekonomi dan keuangan Islam di jurnal bereputasi internasional.

d. Mengembangkan program internasionalisasi dengan menciptakan lingkungan dan kultur internasional, misalnya membudayakan penggunaan bahasa Inggris dan membuka kelas dengan pengantar berbahasa Inggris dan menawarkan program dual degree.

e. Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan syariah dan perusahaan-perusahaan berskala internasional  

Dengan strategi yang terencana dan eksekusi yang konsisten, STEBI Global Mulia berpotensi menjadi institusi pendidikan ekonomi syariah yang berdaya saing global.

Kesimpulan

Transformasi perguruan tinggi adalah sebuah keniscayaan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0. Perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan agen perubahan sosial. Untuk mencapai keunggulan dan daya saing global, diperlukan strategi yang komprehensif, mencakup penguatan visi dan tata kelola, peningkatan kualitas akademik dan riset, serta internasionalisasi. 

Internasionalisasi perguruan tinggi menjadi elemen kunci dalam meningkatkan daya saing global, dengan langkah-langkah seperti membangun kemitraan internasional, meningkatkan mobilitas akademik, memperkuat publikasi ilmiah, serta mengikuti akreditasi dan pemeringkatan dunia. Perguruan tinggi di Indonesia, termasuk STEBI Global Mulia, memiliki peluang besar untuk bersaing di tingkat global dengan memperkuat riset ekonomi syariah, menjalin kerja sama internasional, serta mengembangkan program studi yang berstandar global.  

Dengan roadmap yang jelas dan eksekusi yang konsisten, perguruan tinggi dapat menjadi institusi yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat secara luas. Transformasi ini bukan hanya harapan, tetapi sebuah keharusan yang harus diwujudkan demi masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik.

Referensi

Altbach, P. G. (2011). Leadership for World-Class Universities: Challenges for Developing Countries. Routledge.

Bengtsen, Soren S.E. & Ryan Evely Gildersleeve (Editor) (2022). Transformation of the University: Hopeful Futures for Higher Education. Routledge.

De Wit, H. (2019). Internationalization of Higher Education: A Global Perspective. Routledge.

Etzkowitz, H. (2008). The Triple Helix: University-Industry-Government Innovation in Action. Routledge.

ECD. (2020). Trends Shaping Education 2020. OECD Publishing.

Ramsden, P. (2003). Learning to Teach in Higher Education. Routledge.

Scimago. (2021). Journal & Country Rank. Scimago Institutions Rankings.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zakat dalam Kitab-kitab Fikih dan Tasawuf: Studi Komparatif-Interdisipliner

Ibn 'Arabî sebagai Mujtahid

Islam dari Masa Klasik hingga Masa Modern: Sedikit Ulasan Buku The Venture of Islam