Mencari Role Model Perguruan Tinggi Unggul: Studi Kasus dan Perspektif Internasional


Cak Yo

Abstract

Higher education institutions are central to the intellectual, social, and economic development of a nation. In the era of globalization, university excellence is increasingly measured not only by national standards but also by international rankings, research output, and global impact. This paper examines various world-class universities as role models for the development of Islamic Higher Education Institutions (PTKIS) in Indonesia, particularly STEBI Global Mulia. 

Using a comparative approach, this study analyzes leading universities, including Harvard University, Oxford University, National University of Singapore (NUS), Al-Azhar University, and King Saud University (KASAU). Key factors contributing to their excellence include robust academic and research quality, strong internationalization strategies, adaptive management, societal contributions, and sustainable financial models. This article argues that PTKIS can adopt relevant aspects from these universities while maintaining their unique religious and ethical values. Recommendations for STEBI Global Mulia focus on strengthening research, enhancing global partnerships, improving financial sustainability, and integrating Islamic values into modern education.

Keywords: Higher Education, World-Class Universities, PTKIS, Islamic Education, Academic and Reasearch Development

Pendahuluan

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pembangunan suatu negara, baik dalam konteks ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Dalam era globalisasi, persaingan di dunia akademik semakin ketat, dengan universitas-universitas terbaik dunia berlomba-lomba menghasilkan inovasi, riset, dan lulusan berkualitas tinggi (Altbach & Salmi, 2011).

Dalam konteks Indonesia, khususnya bagi PTKIS, pengembangan institusi akademik harus mengacu pada standar global tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman. Perguruan tinggi unggul ditandai dengan sistem akademik berbasis riset, jaringan internasional yang luas, tata kelola yang modern, kontribusi nyata terhadap masyarakat, serta model pendanaan yang berkelanjutan (Marginson, 2017).

Artikel ini mengkaji beberapa model perguruan tinggi unggul dunia dan merekomendasikan strategi yang dapat diterapkan oleh PTKIS, khususnya STEBI Global Mulia, untuk meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional dan internasional.

Karakteristik Perguruan Tinggi Unggul

Ada beberapa karakteristik utama perguruan tinggi unggul:
1. Kualitas Akademik dan Riset yang Kuat. Perguruan tinggi unggul memiliki sistem pendidikan berbasis riset (research-based learning), di mana mahasiswa tidak hanya menerima teori, tetapi juga aktif dalam penelitian. Harvard University, misalnya, menerapkan sistem case method yang memungkinkan mahasiswa berlatih menganalisis dan menyelesaikan masalah nyata (Christensen & Hansen, 1987). National University of Singapore (NUS) menunjukkan bahwa penelitian yang berorientasi pada industri dan kebijakan publik dapat memperkuat daya saing akademik sekaligus menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat (Tan, 2022).
Untuk PTKIS, meningkatkan kualitas akademik dan riset berarti memperkuat budaya penelitian di kalangan dosen dan mahasiswa, mendorong publikasi di jurnal bereputasi, serta membangun pusat studi ekonomi Islam yang inovatif.
2. Internasionalisasi sebagai Kunci Daya Saing. Internasionalisasi tidak hanya mencakup kerja sama akademik, tetapi juga mencakup mobilitas dosen dan mahasiswa, program dual-degree, serta partisipasi dalam konferensi internasional. Oxford University, sebagai salah satu universitas tertua di dunia, tetap relevan dengan membangun jaringan global yang memungkinkan pertukaran ilmu pengetahuan yang dinamis (Oxford, 2024). Model ini juga diterapkan oleh IIUM, yang mengundang dosen dan mahasiswa dari berbagai negara Muslim untuk menciptakan lingkungan akademik yang kosmopolit (Rahman, 2020).

Perguruan Tinggi Level Internasional di Eropa, Amerika, Asia, dan Timur Tengah

Perguruan tinggi level internasional adalah institusi pendidikan tinggi yang diakui secara global karena keunggulan akademik, penelitian inovatif, serta kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Universitas-universitas ini sering menduduki peringkat atas dalam berbagai pemeringkatan global seperti QS World University Rankings dan Times Higher Education (THE) (Times Higher Education, 2025). Selain memiliki standar akademik yang tinggi, mereka juga berperan penting dalam membentuk kebijakan global, melahirkan pemimpin dunia, serta membangun kolaborasi internasional dengan berbagai institusi pendidikan dan industri.

1. Eropa
Eropa dikenal sebagai pusat pendidikan tinggi dengan universitas-universitas tertua di dunia. Banyak perguruan tinggi di Eropa yang telah menjadi pionir dalam berbagai bidang ilmu dan menghasilkan ilmuwan serta pemimpin berpengaruh.
a. University of Oxford (Inggris). Didirikan pada abad ke-12, Oxford adalah salah satu universitas tertua di dunia dan terus mempertahankan reputasinya sebagai institusi pendidikan kelas dunia. Model pembelajaran di Oxford berbasis tutorial, di mana mahasiswa mendapatkan bimbingan intensif dari dosen yang merupakan pakar di bidangnya (Times Higher Education World University Rankings, 2025). Oxford juga memiliki jaringan alumni yang kuat, termasuk perdana menteri, presiden, dan pemenang Nobel.
b. ETH Zurich (Swiss). Sebagai universitas teknik terbaik di Eropa, ETH Zurich telah menjadi pusat penelitian inovatif di bidang teknik dan sains (QS World University Rankings, 2025). Universitas ini memainkan peran besar dalam perkembangan kecerdasan buatan, robotika, dan energi terbarukan. Albert Einstein adalah salah satu alumninya yang paling terkenal.
c. Sorbonne University (Prancis). Sorbonne dikenal dengan keunggulannya dalam ilmu humaniora, sastra, dan filsafat. Universitas ini memiliki hubungan erat dengan banyak lembaga penelitian di Eropa dan sering menjadi pusat kajian akademik yang berpengaruh (Times Higher Education European University Rankings, 2025).
d. University of Copenhagen (Denmark). Salah satu universitas tertua di Skandinavia yang terkenal dalam bidang ilmu sosial, lingkungan, dan kesehatan. University of Copenhagen juga dikenal dengan kontribusinya terhadap riset perubahan iklim dan keberlanjutan global.

2. Amerika
Amerika Serikat memiliki banyak universitas yang menjadi pusat inovasi, teknologi, dan pengembangan industri berbasis penelitian. Beberapa universitas di AS mendominasi peringkat global dalam berbagai disiplin ilmu.
a. Harvard University. Sebagai universitas tertua di AS, Harvard dikenal dalam bidang hukum, bisnis, kedokteran, dan humaniora. Harvard Business School dan Harvard Law School adalah dua dari sekolah paling bergengsi di dunia (Times Higher Education World University Rankings, 2025).
b. Massachusetts Institute of Technology (MIT). MIT adalah pusat riset teknologi global, dengan fokus pada kecerdasan buatan, fisika kuantum, dan rekayasa teknologi tinggi (QS World University Rankings, 2025). MIT berperan besar dalam pengembangan teknologi komputer dan rekayasa biomedis.
c. Stanford University. Terletak di Silicon Valley, Stanford memiliki hubungan erat dengan industri teknologi seperti Google, Tesla, dan Apple. Universitas ini sering menjadi pusat lahirnya startup teknologi global (Times Higher Education, 2025).
d. University of California, Berkeley (UC Berkeley). UC Berkeley adalah salah satu universitas riset terbaik di dunia, terutama dalam bidang sains, teknik, dan ekonomi. Universitas ini memiliki pusat penelitian energi terbarukan yang diakui secara internasional.

3. Asia
Dalam beberapa dekade terakhir, universitas-universitas di Asia mengalami perkembangan pesat, dengan investasi besar dalam riset dan inovasi akademik.
a. National University of Singapore (NUS). NUS sering menempati posisi teratas sebagai universitas terbaik di Asia, dengan keunggulan dalam teknik, sains, dan manajemen bisnis (QS Asia University Rankings, 2025). Kampus ini memiliki kolaborasi luas dengan universitas di Eropa dan Amerika.
b. Tsinghua University (Tiongkok). Tsinghua dikenal sebagai MIT-nya Tiongkok, dengan keunggulan dalam teknik, fisika, dan kebijakan publik. Banyak pejabat tinggi dan pemimpin bisnis Tiongkok merupakan lulusan universitas ini (Times Higher Education Asia University Rankings, 2025).
d. University of Tokyo (Jepang). Universitas ini dikenal dengan penelitian unggul dalam bidang fisika, robotika, dan bioteknologi. Universitas ini juga sering berkolaborasi dengan industri besar seperti Toyota dan Sony (QS World University Rankings, 2025).
e. Seoul National University (Korea Selatan). SNU adalah universitas terbaik di Korea Selatan, terkenal dalam bidang teknologi informasi, kedokteran, dan ekonomi. Kampus ini memiliki hubungan erat dengan industri teknologi seperti Samsung dan LG.

4. Timur Tengah dan Afrika
Beberapa universitas di Timur Tengah telah berkembang pesat dan menjadi pusat pendidikan tinggi dengan reputasi global.
a. King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) – Arab Saudi. KAUST adalah universitas riset dengan fasilitas canggih di bidang teknologi, sains, dan energi. Dengan dana besar dari pemerintah Arab Saudi, KAUST menarik ilmuwan kelas dunia untuk berkontribusi dalam riset inovatif (Times Higher Education World University Rankings, 2025).
b. American University of Beirut (AUB) – Lebanon. AUB adalah salah satu universitas tertua di Timur Tengah yang menerapkan sistem pendidikan berbasis Amerika. Universitas ini dikenal dalam bidang kedokteran, teknik, dan ilmu sosial (QS Arab Region University Rankings, 2025).
c. Qatar University. Sebagai universitas terbaik di Qatar, institusi ini memiliki program penelitian yang kuat dalam bidang energi, lingkungan, dan kebijakan ekonomi Timur Tengah.
d. Weill Cornell Medicine – Qatar. Sebagai cabang dari Weill Cornell Medical College di AS, universitas ini merupakan salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Timur Tengah (Times Higher Education, 2025).
d. United Arab Emirates University (UAEU). UAEU memiliki reputasi tinggi dalam bidang teknik dan bisnis, dengan kemitraan global yang luas dengan universitas di Eropa dan Amerika.

e. Jami'ah Al-Azhar (Al-Azhar University)

Al-Azhar University memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya salah satu institusi pendidikan Islam paling berpengaruh di dunia. Sebagai universitas Islam tertua, didirikan pada tahun 970 M, Al-Azhar telah menjadi pusat keilmuan dan rujukan utama bagi dunia Muslim. Kurikulumnya yang komprehensif mencakup ilmu keislaman klasik seperti tafsir, hadis, fiqh, dan ushul fiqh, serta ilmu modern seperti kedokteran, sains, teknik, dan ilmu sosial. Keunggulan lainnya adalah keberagaman mazhab yang diajarkan, mencakup mazhab Sunni (Syafi'i, Hanafi, Maliki, Hanbali) serta wawasan terhadap pemikiran Syiah, yang memperkuat toleransi dan pemahaman luas terhadap Islam. Selain itu, Al-Azhar memiliki pengaruh besar dalam kebijakan keislaman melalui Dar al-Ifta dan lembaga fatwanya, yang sering dijadikan rujukan dalam berbagai isu keagamaan di dunia Islam. Dengan otoritas akademik dan spiritualnya, Al-Azhar terus mempertahankan relevansinya di tengah perubahan zaman dan tantangan global.

Dengan demikian, perguruan tinggi level internasional tersebar di berbagai belahan dunia dengan keunggulan yang beragam. Universitas di Eropa seperti Oxford dan ETH Zurich memiliki warisan akademik yang kuat. Amerika Serikat unggul dalam inovasi teknologi dengan MIT dan Stanford. Asia menunjukkan kemajuan pesat dengan NUS dan Tsinghua yang mulai menyaingi universitas-universitas Barat. Sementara itu, Timur Tengah juga mulai membangun daya saing global dengan institusi seperti KAUST dan AUB.

Bagi perguruan tinggi di Indonesia, memahami model universitas internasional ini dapat menjadi inspirasi dalam membangun reputasi akademik yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas riset, kolaborasi internasional, serta pengembangan program akademik yang relevan dengan tantangan global.

Perguruan Tinggi Unggul di Indonesia

Perguruan tinggi unggul di level internasional adalah institusi akademik yang memiliki daya saing global dalam bidang akademik, penelitian, dan kerja sama internasional. Keunggulan ini dapat diukur melalui berbagai indikator, seperti peringkat universitas dalam skala global, jumlah publikasi ilmiah di jurnal bereputasi tinggi, kerja sama dengan universitas dan institusi riset terkemuka dunia, serta jumlah mahasiswa dan dosen asing yang belajar atau mengajar di kampus tersebut. Universitas yang unggul secara internasional juga memiliki kurikulum yang memenuhi standar global, program pertukaran mahasiswa, serta fasilitas penelitian yang mumpuni. Dengan semakin terbukanya dunia akademik akibat globalisasi dan digitalisasi, perguruan tinggi di Indonesia semakin terdorong untuk meningkatkan kualitasnya agar bisa bersaing dengan universitas terbaik dunia.

1. Perguruan Tinggi Negeri Umum

Beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menunjukkan prestasi di tingkat internasional. Universitas Indonesia (UI), misalnya, secara konsisten masuk dalam peringkat 300-400 besar dunia berdasarkan QS World University Rankings. UI memiliki keunggulan dalam berbagai bidang, terutama kedokteran, ekonomi, dan teknik, serta memiliki jaringan kerja sama luas dengan universitas terkemuka seperti Harvard, Oxford, dan Melbourne University. Institut Teknologi Bandung (ITB) juga menjadi salah satu kampus unggulan Indonesia yang memiliki reputasi global, terutama dalam bidang teknik dan sains. ITB masuk dalam 300 besar dunia untuk bidang teknik dan teknologi, dan terus mengembangkan kerja sama riset dengan industri serta universitas internasional. Selain itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga termasuk universitas terbaik di Indonesia yang memiliki reputasi global, terutama dalam bidang ilmu sosial dan humaniora. Dengan program multidisiplin yang kuat, UGM menjadi pusat kajian yang banyak bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional.

Selain tiga universitas tersebut, beberapa perguruan tinggi lain juga mulai menunjukkan daya saing di tingkat global. Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi salah satu universitas terbaik dunia dalam bidang pertanian dan kehutanan, dengan berbagai inovasi di sektor teknologi pangan dan bioteknologi. Universitas Airlangga (UNAIR) juga semakin dikenal di dunia internasional, terutama dalam bidang kedokteran dan farmasi, dengan banyaknya kerja sama di sektor kesehatan serta adanya rumah sakit pendidikan yang bertaraf internasional. Universitas Diponegoro (UNDIP) juga mulai masuk dalam 500 besar dunia dan unggul dalam riset terkait ilmu kelautan dan lingkungan, sejalan dengan visi Indonesia sebagai negara maritim.

Meskipun beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah mencapai pengakuan global, tantangan untuk menjadi universitas kelas dunia masih cukup besar. Salah satu tantangan utama adalah peningkatan kualitas publikasi ilmiah. Perguruan tinggi di Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah penelitian yang dipublikasikan di jurnal bereputasi tinggi seperti Scopus dan Web of Science. Selain itu, daya saing lulusan juga harus terus diperkuat agar bisa bersaing di tingkat internasional, baik dalam dunia akademik maupun industri.

Internasionalisasi kurikulum juga menjadi tantangan tersendiri, karena belum banyak program studi yang menawarkan perkuliahan dalam bahasa Inggris, sehingga masih terbatas dalam menarik mahasiswa asing. Selain itu, pendanaan penelitian dan infrastruktur juga perlu ditingkatkan agar perguruan tinggi di Indonesia dapat menyediakan fasilitas yang setara dengan universitas top dunia.

Dengan berbagai tantangan tersebut, upaya menuju perguruan tinggi unggul di tingkat internasional harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pemerintah dan institusi akademik perlu bekerja sama dalam meningkatkan investasi di bidang pendidikan tinggi, memperkuat ekosistem penelitian, serta memperluas jaringan kerja sama dengan universitas global. Bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang ingin ikut berkompetisi dalam internasionalisasi, langkah-langkah strategis seperti memperoleh akreditasi internasional, meningkatkan jumlah publikasi ilmiah, dan menjalin kemitraan dengan universitas global menjadi hal yang sangat penting. 

Dalam era di mana pendidikan tinggi semakin kompetitif, upaya untuk mencapai status unggul di tingkat internasional bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi kebutuhan bagi perguruan tinggi di Indonesia agar dapat berkontribusi lebih luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban global.
Bagi perguruan tinggi di Indonesia, memahami model universitas internasional ini dapat menjadi inspirasi dalam membangun reputasi akademik yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas riset, kolaborasi internasional, serta pengembangan program akademik yang relevan dengan tantangan global.

2. Perguruan Tinggi Swasta Umum

a. Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) di Bandung adalah institusi dengan reputasi akademik yang kuat, terutama dalam bidang teknik sipil, arsitektur, dan hubungan internasional. UNPAR banyak menghasilkan lulusan yang berkarier di sektor pemerintahan, industri konstruksi, dan diplomasi (Simanjuntak, 2021). Universitas ini juga memiliki kerja sama erat dengan berbagai universitas di Eropa dan Asia, memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam program pertukaran serta riset kolaboratif internasional (QS World University Rankings, 2023).
b. Universitas Atma Jaya Jakarta juga memiliki posisi strategis dalam dunia pendidikan tinggi swasta, khususnya dalam bidang hukum, bisnis, dan kedokteran. Lulusan universitas ini dikenal memiliki daya saing tinggi di dunia profesional, banyak yang bekerja di perusahaan multinasional dan organisasi internasional (Setiawan, 2020). Selain itu, Atma Jaya terus mengembangkan fasilitas penelitian dan pusat inovasi untuk meningkatkan kualitas akademik dan kontribusinya terhadap masyarakat.
c. Universitas Pelita Harapan (UPH) di Tangerang mengadopsi standar pendidikan berbasis internasional dan memiliki program studi unggulan di bidang bisnis, komunikasi, dan desain. UPH aktif dalam membangun kolaborasi dengan berbagai universitas luar negeri, serta menerapkan pendekatan berbasis industri yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman profesional sejak dini (Situmorang, 2022). Fokus pada inovasi dan kewirausahaan menjadikan UPH sebagai salah satu universitas swasta yang banyak menghasilkan pengusaha muda sukses di Indonesia.
d. Universitas Bina Nusantara (Binus University) adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki reputasi kuat dalam bidang teknologi informasi, bisnis digital, dan teknik. Binus dikenal dengan pendekatan pendidikan berbasis industri yang menyiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja global, terutama di bidang teknologi. Kampus ini juga sering terlibat dalam penelitian inovatif serta pengembangan startup di bidang digital (Firdaus, 2023).

Perguruan tinggi swasta unggul di Indonesia terus meningkatkan daya saingnya, baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan memperkuat penelitian, memperoleh akreditasi internasional, serta menjalin kerja sama dengan universitas dan industri global. Dengan semakin meningkatnya standar kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, PTS ini diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dalam mencetak lulusan yang kompetitif di kancah internasional.

3. PTKIN dan PTKIS

Dalam upaya meningkatkan daya saing global, PTKIN dan PTKIS di Indonesia terus beradaptasi dengan standar pendidikan internasional. Meskipun memiliki karakteristik khas berbasis Islam, institusi-institusi ini mulai mengembangkan kebijakan akademik dan riset yang lebih terbuka terhadap perkembangan global. 
PTKIN yang terdiri dari Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) telah mengalami transformasi signifikan. Awalnya berfokus pada studi keislaman tradisional, PTKIN kini menawarkan berbagai disiplin ilmu dengan pendekatan interdisipliner. Beberapa UIN bahkan sudah memiliki program studi berbasis sains dan teknologi. 
 
Beberapa langkah yang diambil PTKIN dalam menuju level internasional meliputi:  
a. Penguatan Kurikulum dan Akreditasi Internasional. PTKIN telah mengadopsi sistem pembelajaran yang mengikuti standar internasional. Beberapa program studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah memperoleh akreditasi internasional dari lembaga seperti ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).  
b. Kolaborasi Akademik dengan Universitas Luar Negeri. PTKIN telah menjalin kemitraan dengan universitas-universitas internasional seperti Leiden University (Belanda), Al-Azhar University (Mesir), dan Australian National University (Australia). Kerja sama ini meliputi pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian bersama.  
c. Peningkatan Publikasi Ilmiah di Jurnal Bereputasi. PTKIN mulai mendorong dosen dan mahasiswa untuk menerbitkan artikel di jurnal bereputasi global seperti Scopus dan Web of Science. Beberapa jurnal yang dikelola PTKIN, seperti Studia Islamika (UIN Jakarta), telah masuk dalam indeks jurnal internasional.  
d. Penyediaan Program Studi Berbahasa Inggris. Beberapa PTKIN telah membuka program studi dalam bahasa Inggris untuk menarik mahasiswa internasional, seperti program International Undergraduate Program (IUP) di UIN Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga.  
c. Peningkatan Mobilitas Mahasiswa dan Dosen. PTKIN telah mengirim mahasiswa dan dosennya ke luar negeri melalui program beasiswa LPDP, Erasmus+, dan Fulbright. Ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas akademik dan membangun jaringan internasional.  
Adapun PTKIS, yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada PTKIN, memiliki tantangan tersendiri dalam mencapai standar internasional. Namun, beberapa PTKIS telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam aspek akademik dan kerja sama internasional.
  
Beberapa PTKIS yang telah mengambil langkah ke arah internasionalisasi antara lain:  
a. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu universitas swasta yang berkembang pesat, dengan fokus pada pendidikan berbasis nilai Islam dan penguatan riset akademik (Rahman, 2021). UMY menawarkan berbagai program studi yang telah mendapatkan pengakuan internasional, serta aktif dalam jaringan universitas Islam global. Selain itu, universitas ini memiliki program pertukaran mahasiswa dengan berbagai negara, khususnya di kawasan Asia dan Timur Tengah (Times Higher Education, 2023).
b. Universitas Islam Indonesia (UII). UII adalah PTKIS tertua di Indonesia yang memiliki berbagai program internasional, seperti International Program di Fakultas Ekonomi dan Hukum. UII juga telah menjalin kerja sama akademik dengan universitas di Jepang, Malaysia, dan Australia. 

Tantangan utama yang dihadapi PTKIS dalam menuju level internasional meliputi:  
a. Terbatasnya Sumber Daya Finansial. Berbeda dengan PTKIN yang mendapatkan dukungan dari pemerintah, PTKIS harus mencari pendanaan sendiri untuk meningkatkan mutu akademik dan fasilitasnya. Padahal untuk satu publikasi jurnal internasional (Scopus) biayanya cukup mahal, bisa belasan bahkan puluhan juta.
b. Kurangnya Publikasi Ilmiah Internasional. PTKIS masih menghadapi kesulitan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi di jurnal bereputasi global.  
c. Minimnya Jaringan Internasional. Banyak PTKIS yang belum memiliki jaringan luas dengan universitas internasional, sehingga terbatas dalam pertukaran akademik dan penelitian bersama.  
d. Kurangnya Dosen dengan Kualifikasi Internasional. Sebagian besar PTKIS masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan jumlah dosen yang memiliki gelar doktor dari universitas luar negeri atau pengalaman akademik internasional. 

Dengan demikian, PTKIN dan PTKIS di Indonesia telah berupaya meningkatkan daya saingnya di tingkat global dengan berbagai strategi, seperti penguatan kurikulum, peningkatan publikasi ilmiah, serta kolaborasi dengan universitas luar negeri. Namun, tantangan tetap ada, terutama bagi PTKIS yang memiliki keterbatasan dalam sumber daya finansial dan akademik. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, baik PTKIN maupun PTKIS memiliki peluang besar untuk berkembang dan berkontribusi dalam kancah pendidikan tinggi internasional.

PTKIS dapat menerapkan strategi internasionalisasi dengan: 
a. Meningkatkan kerja sama dengan universitas luar negeri; 
b. Menghadirkan dosen tamu dari perguruan tinggi internasional; 
c. Mendorong mahasiswa dan dosen untuk aktif dalam forum akademik global; 
d. Manajemen Perguruan Tinggi yang Adaptif. Dalam menghadapi tantangan zaman, universitas perlu memiliki manajemen yang fleksibel dan adaptif. MIT, misalnya, mengadopsi model entrepreneurial university, di mana universitas tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga pusat inovasi dan kewirausahaan (Etzkowitz, 2019). Untuk PTKIS, adaptasi ini bisa diwujudkan melalui: Digitalisasi layanan akademik dan administrasiPenguatan tata kelola berbasis good governance dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya akademik. e. Kontribusi terhadap Masyarakat dan Industri. Perguruan tinggi yang unggul tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi tantangan masyarakat dan industri. Universitas Stanford, misalnya, menjadi pusat inovasi yang berkontribusi terhadap perkembangan Silicon Valley (Kenney, 2000). PTKIS dapat berkontribusi dengan: Menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berbasis ekonomi Islam dan menjalin kemitraan dengan industri halal dan keuangan syariah.
f. Model Pendanaan yang Berkelanjutan. Perguruan tinggi unggul tidak bergantung sepenuhnya pada biaya kuliah mahasiswa. Harvard University memiliki endowment fund lebih dari USD 50 miliar yang dikelola untuk keberlanjutan akademiknya (Harvard, 2023).

Strategi yang dapat diterapkan PTKIS termasuk: (a) Mengembangkan skema wakaf produktif; (b) Menjalin kemitraan dengan lembaga donor dan industri syariah; dan (c) Meningkatkan hibah riset dan dana CSR dari perusahaan berbasis Islam.

Kesimpulan

Banyak perguruan tinggi kelas dunia yang dapat menjadi role model, meskipun tidak akan mudah untuk mencontoh dan menerapkannya. Namun demikisn, dalam menghadapi tantangan globalisasi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Indonesia, perlu mengadopsi strategi dari universitas kelas dunia tanpa kehilangan identitas keislamannya. Kajian terhadap institusi unggul seperti Harvard, Oxford, NUS, Al-Azhar, dan IIUM menunjukkan bahwa faktor utama keberhasilan mereka meliputi kualitas akademik dan riset yang kuat, strategi internasionalisasi yang efektif, tata kelola yang adaptif, kontribusi nyata terhadap masyarakat dan industri, serta model pendanaan yang berkelanjutan.

Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta telah mencapai tingkat daya saing internasional melalui publikasi ilmiah bereputasi, kerja sama global, dan inovasi akademik. PTKIN juga mengalami perkembangan signifikan dalam internasionalisasi, sementara PTKIS masih menghadapi tantangan dalam sumber daya finansial, publikasi ilmiah, dan jaringan internasional.

Untuk meningkatkan daya saing global, PTKIS dapat menerapkan strategi seperti memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan jumlah publikasi ilmiah, mendatangkan dosen tamu dari luar negeri, serta mengembangkan model pendanaan yang berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, PTKIS dapat memainkan peran lebih besar dalam ekosistem pendidikan tinggi global, sekaligus tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman dalam sistem akademiknya. role model perguruan tinggi unggul bukan sekadar meniru, tetapi mengadaptasi praktik terbaik sesuai dengan konteks lokal. PTKIS di Indonesia, termasuk STEBI Global Mulia, dapat mengadopsi strategi dari universitas terkemuka dengan mempertimbangkan tantangan dan potensi yang ada. Dengan demikian, PTKIS dapat menjadi institusi akademik yang unggul secara akademik, berdaya saing global, dan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam.

Rekomendasi

Sebagai bagian dari PTKIS, STEBI Global Mulia dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk meningkatkan daya saingnya: (1) Meningkatkan Kualitas Akademik dan Riset; (2) Mengembangkan pusat riset ekonomi Islam berbasis industri halal; (3) Mendorong dosen dan mahasiswa untuk menerbitkan penelitian di jurnal internasional; (3) Memperkuat Internasionalisasi; (4) Menjalin kerja sama dengan universitas di Malaysia dan Timur Tengah; (5) Mengembangkan program student exchange dengan institusi mitra; (6) Menerapkan Manajemen Akademik yang Modern; (7) Mengadopsi sistem pembelajaran berbasis digital dan blended learning; (8) Menerapkan tata kelola berbasis good university governance; (9) Mengoptimalkan Model Pendanaan Alternatif; (10) Mengembangkan wakaf produktif untuk menopang operasional kampus; (11) Menggalang dana dari industri keuangan syariah untuk penelitian dan beasiswa.

Dengan menerapkan strategi ini, STEBI Global Mulia dapat berkembang menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan ekonomi syariah yang tidak hanya kompetitif secara nasional, tetapi juga berkontribusi dalam skala global.

Referensi

Altbach, P. G., & Salmi, J. (2011). The Road to Academic Excellence: The Making of World-Class Research Universities. World Bank Publications.

BAN-PT. (2023). Akreditasi Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: BAN-PT.

Christensen, C. M., & Hansen, M. T. (1987). Teaching and the Case Method. Harvard Business School Press.

Etzkowitz, H. (2019). The Triple Helix: University-Industry-Government Innovation and Entrepreneurship. Routledge.

Firdaus, M. (2023). Inovasi Digital dalam Pendidikan Tinggi. Jakarta: Gramedia.

Harvard University. (2023). Harvard Endowment Fund Overview. Retrieved from https://www.harvard.edu.

Hasibuan, R. (2022). Peran Universitas Islam dalam Pengembangan Hukum Ekonomi Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Kenney, M. (2000). Understanding Silicon Valley: The Anatomy of an Entrepreneurial Region. Stanford University Press.

Marginson, S. (2017). The Dream Is Over: The Crisis of Clark Kerr's California Idea of Higher Education. University of California Press.

Oxford University. (2024). Global Engagement and Strategic Partnerships. Retrieved from https://www.ox.ac.uk.

QS World University Rankings. (2023). Asia’s Top Private Universities. London: QS.

Rahman, F. A. (2020). Islamic Higher Education and Globalization: The Case of International Islamic University Malaysia (IIUM). Journal of Islamic Education Studies, 8(2), 45-60.

Rahman, F. (2021). Pengaruh Internasionalisasi dalam Pendidikan Tinggi Muhammadiyah. Yogyakarta: UMY Press.

Setiawan, D. (2020). Lulusan Perguruan Tinggi Swasta dan Daya Saing di Dunia Kerja. Jakarta: UI Press.

Simanjuntak, T. (2021). Strategi Perguruan Tinggi Swasta dalam Meningkatkan Mutu Akademik. Bandung: UNPAR Press.

Situmorang, B. (2022). Pendidikan Berbasis Industri di Perguruan Tinggi Swasta. Tangerang: UPH Press.

Tan, E. K. (2022). NUS and the Future of Research Universities in Asia. Singapore University Press.

Times Higher Education. (2023). World University Rankings 2023. London: THE.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zakat dalam Kitab-kitab Fikih dan Tasawuf: Studi Komparatif-Interdisipliner

Ibn 'Arabî sebagai Mujtahid

Islam dari Masa Klasik hingga Masa Modern: Sedikit Ulasan Buku The Venture of Islam