Ketika Pertama Kali Mengenal Puisi W.B. Yeats
Cak Yo
Di sebuah stasiun televisi swasta, dua malam lalu saya menonton film "Equilibrium", film sains fiksi yang disutradarai Kurt Wimmer. Salah satu adegan yang menarik perhatian saya, ketika rekan Preston, Errol Partridge, menyelamatkan sebuah buku puisi karya W.B. Yeats dari pemusnahan. Saya penasaran dengan buku itu, karena saya tidak mengenal W.B. Yeats dan buku puisinya, apakah buku itu hanya ada dalam film atau betul-betul ada. Lalu saya mencari buku itu di google dan bertemulah dengan buku persis seperti dalam film itu, kumpulan puisi W.B. Yeats. Lalu, saya juga mencari biografi W.B. Yeats dan bertemu dengan autobiografi dan memoirnya. Saya mengunduh kumpulan puisinya yang cukup tebal, auotobiografi dan memoirnya, dan membaca beberapa referensi tentang W.B. Yeats.
Sebagai seorang yang tidak terlalu tertarik dengan puisi, saya tidak banyak membaca buku-buku puisi. Karena itu, sebelum menonton film Equilibrium itu dan mengakses buku-buku W.B. Yeats, saya betul-betul tidak mengetahui tentang penyair kelahiran Irlandia itu dan karya-karyanya. Memang saya mengenal sedikit beberapa penyair dunia dan membaca beberapa karya puisinya.
Saya membaca William Shakespeare (w. 1616), pujangga Inggris yang legendaris itu. Meskipun lebih terkenal dengan naskah dramanya terutama drama tragedinya Romeo and Juliet, ia juga menulis puisi seperti Venus and Adonis dan The Rape of Lucrece, dua sajak naratif bertema seksual. Dari Rusia saya juga mengenal beberapa pujangga antara lain Alexander Pushkin (w. 1837) yang dianggap sebagai penyair terbesar Rusia dengan karya-karya puisinya seperti Ruslan dan Ludmila, Tawanan dari Kaukasus, dan Air Mancur Bahçesaray.
Dari kalangan pujangga Muslim, tentu saya lebih akrab lagi. Seperti Anda, yang mungkin lebih tahu, saya mengenal Jalâl al-Dîn Rûmî (w. 1273), seorang penyair Sufi Persia, dengan karya agungnya, yang bahkan dijuluki "Al-Qur'annya orang Persia", kumpulan puisi, Mathnavi atau Mathnawî, terdiri dari 6 jilid, berjumlah 26.620 bait. Saya punya edisi Arabnya yang 6 jilid itu yang hanya beberapa lembar saya baca dan saya tidak memahaminya meskipun dibantu terjemahan Inggrisnya oleh R.A. Nicholson (Gibb Memorial Trust, 2012). Masih dari kalangan Muslim tak kalah termashurnya Rubâ'iyât karya Astŕonom dan Penyair Persia lainnya, Umar Khayyâm (w. 1131).
Saya juga sempat membaca Javid Nama karya penyair Indo-Pakistan Muhammad Iqbal (w. 1938) yang buku puisinya ini diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh orientalis ternama A.J. Arberry, dan ke dalam bahasa Jerman oleh Annemarie Schimmel yang juga menulis buku tentang Iqbal, Gabriel's Wing: A Study into the Religious Ideas of Sir Muhammad Iqbal (Leiden, 1963). Dari India, penyair dan buku puisinya yang menjadi pavorit saya waktu kuliah S1 adalah Rabindranath Tagore dari Kolkata (w. 1941) dengan bukunya Gitanjali yang diterjemahkan dari bahasa aslinya, Bengali, ke bahasa Inggris, Song Offerings, dan saya baru "ngeh", yang memberi pengantarnya ternyata W.B. Yeats (London: Macmillan & Co, 1913), yang buku kumpulan puisinya ada dalam film Equilibrium tadi.
Jadi, ngomong-ngomong tentang buku puisi W.B. Yeats, yang sudah merupakan buku klasik itu, sudah mengalami cetak ulang sebanyak 3x (1933, 1950, dan 1951), dalam edisi yang saya unduh (New York: Macmillan Company, 1951). Judul buku kumpulan puisi karya pujangga yang nama lengkapnya William Butler Yeats itu adalah The Collected Poems of W.B. Yeats dengan ketebalan buku 506 halaman dan memuat ratusan puisinya. Sepanjang hidupnya, W.B. Yeats mempublikasikan lebih dari 30 koleksi puisinya dan Collected Poems hanya salah satu dari 30 koleksi yang dipublikasikan.
Sekilas tentang W.B. Yeats
Mengutip Encyclopaedia Britannica, William Butler Yeats (lahir 13 Juni 1865, Sandymount, Dublin, Irlandia—meninggal 28 Januari 1939). Yeats pujangga Irlandia, putra seorang pelukis terkenal, yang sejak awal mengembangkan minat pada mistisisme dan tradisi visioner serta cerita rakyat Irlandia. Kedua minat tersebut akan terus menjadi sumber imaji puitis baginya. Karya awalnya termasuk koleksi puisi The Wanderings of Oisin (1889) dan kumpulan esai The Celtic Twilight (1893). Puisi-puisinya berubah secara drastis pada tahun 1909–14: suasana dunia lain yang menggembirakan dan ekstatis dari lirik-lirik awalnya menghilang dan karyanya menjadi lebih konkret dan kompleks, sering kali membahas tema-tema politik, meskipun minatnya pada mistisisme terus berlanjut. Ia memulai periode pencapaian tertingginya dengan koleksi puisinya, Responsibilities (1914) dan The Wild Swans at Coole (1917). Beberapa syair terhebatnya muncul dalam The Tower (1928), The Winding Stair (1929), dan Last Poems (1939). Puisi-puisi individual dari puisi-puisi terakhir sebagian besar disatukan oleh sistem simbolisme yang ia kembangkan dalam A Vision (1925), yang menggunakan gambaran astrologi untuk menghubungkan psikologi individu dengan pola-pola sejarah yang lebih besar. Yeats adalah anggota Senat Irlandia (1922–28). Ia memenangkan Penghargaan Nobel untuk Sastra pada tahun 1923, dan dianggap oleh sebagian orang sebagai penyair berbahasa Inggris terhebat di abad ke-20.
Kehidupan W.B. Yeats dapat diketahui dari karya-karyanya sendiri seperti W.B. Yeats Autobiographies (Senate Books, 1995). Buku ini terdiri dari enam karya autobiografi yang diterbitkan William Butler Yeats bersama-sama pada pertengahan tahun 1930-an untuk membentuk satu memoar luar biasa tentang lima puluh delapan tahun pertama hidupnya, dari kenangan masa kecilnya yang paling awal hingga memenangkan Hadiah Nobel untuk Sastra. Buku ini paling menarik karena kisah Yeats sendiri tentang pertumbuhan imajinasi puitisnya. Autobiographies menggambarkan keyakinannya yang kuat tentang hubungan dan koherensi antara kehidupan yang dijalaninya dan karya-karya yang ditulisnya.
Selain Autobiographiesnya, kehidupan Yeats juga dapat diketahui melalui W. B. Yeats Memoirs: Autobiography - First Draft, Journal (Diedit oleh Denis Donoghue) (Macmillan Publishing Company, 1973. Buku lainnya tentang hidup Yeats disusun oleh R.F. Foster, W.B. Yeats: The Life I (Oxford: Oxford University Press, 1997) dan W. B. Yeats: A Life II: The Arch-Poet 1915-1939 (Oxford: Oxford University Press, 2005), 856 halaman. Di sepanjang halaman buku ini tersaji tentang asal-usul, perubahan, dan penyajian karyanya (memoar dan polerric serta puisi) yang dieksplorasi melalui kehidupan pribadi dan publiknya. Lingkaran teman, kekasih, keluarga, kolaborator, dan antagonis Yeats yang sangat besar dan beragam menghuni dan memperkaya dunia pribadinya dengan energi yang mencengangkan, artistik, dan penuh semangat.
Buku lain tentang kehidupan Yeats ditulis A. Norman Jeffares, seperti W. B. Yeats, Man and Poet (1996) dan W. B. Yeats: A New Biography (1988). Kedua buku ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perkembangan pemikiran dan perjalanan kreatifnya. Jeffares membahas bagaimana Yeats bereksperimen dengan berbagai gaya dan tema sepanjang hidupnya, dari simbolisme hingga mistisisme. Selain Jeffares, Joseph Hone dalam W. B. Yeats, 1865-1939 (1943) juga menjadi salah satu biografer awal yang mengungkap berbagai aspek kehidupan pribadi dan profesional Yeats.
Selain biografi, kajian tentang puisi-puisi Yeats juga banyak dilakukan oleh para akademisi. Routledge Literary Sourcebook on the Poems of W. B. Yeats karya Michael O’Neill (2003) memberikan analisis mendalam terhadap puisi-puisi Yeats, membahas tema, struktur, dan makna yang terkandung di dalamnya. Sementara itu, Morton Seiden dalam bukunya William Butler Yeats (1962) mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan dan pemikiran Yeats yang tercermin dalam karya-karyanya.
Adapun buku The Collected Poems of W. B. Yeats (1994) merupakan salah satu referensi utama dalam memahami puisi-puisi Yeats. Buku yang berisi kumpulan lengkap puisinya dan menjadi dasar bagi banyak penelitian sastra.
Secara keseluruhan, referensi-referensi ini menunjukkan bahwa Yeats bukan hanya seorang penyair besar, tetapi juga seorang pemikir, nasionalis, dan pencari kebenaran yang tak henti-hentinya bereksperimen dengan berbagai ide dan estetika. Karyanya yang kaya dengan simbolisme, mistisisme, serta refleksi sosial dan politik tetap relevan hingga kini, menjadikannya salah satu figur sentral dalam sejarah sastra dunia.
Koleksi Puisi W.B. Yeats
Mengutip homework.study.com, selama hidupnya, Yeats menerbitkan lebih dari 30 koleksi puisinya. Pada tahun 1880-an, ia menerbitkan karya-karya seperti "Song of the Fairies," "Voices," The Wanderings of Oisin and Other Poems ; pada tahun 1890-an, "The Lake Isle of Innisfree", The Countess Kathleen and Various Legends and Lyrics, The Celtic Twilight, The Rose, Poems, dan The Wind Among the Reeds.
Pada tahun 1900-an, Yeats menerbitkan The Shadowy Waters, In the Seven Woods , dan Poems 1899-1905. Selanjutnya, pada tahun 1910-an, The Green Helmet and Other Poems , Poems: Second Series , Poems Written in Discouragement , Responsibilities and Other Poems, Easter 1916 , dan The Wild Swans at Coole; pada tahun 1920-an, The Second Coming , Michael Robartes and the Dancer , Stories of Red Hanrahan and the Secret Rose, The Tower, The Death of Synge and Other Passages from an Old Diary, dan A Packet for Ezra Pound ; dan pada tahun 1930-an, Words for Music Probably and Other Poems, Collected Poems, The Winding Stair and Other Poems, The King of the Great Clock Tower, A Full Moon in March, New Poems, Last Poems and Two Plays, dan On the Boiler.
The Collected Poems of W. B. Yeats
Buku The Collected Poems of W. B. Yeats, yang malam ini saya baca, berisi kumpulan puisi karya W. B. Yeats yang dibagi ke dalam beberapa bagian utama. Bagian pertama, Perjalanan (1889), mencakup puisi-puisi seperti Nyanyian Gembala yang Bahagia, Gembala yang Sedih, Jubah, Perahu, dan Celana Pendek, Anashuya dan Vijaya, Orang India Berdasarkan Tuhan, Orang India Mencintai Cintanya, Gugurnya Daun-Daun, Sesuatu yang Tidak Kekal, Kegilaan Raja Goll, Anak yang Dicurinya, Ke Pulau di Dalam Air, Di Bawah Salley Gardens, Meditasi Nelayan Tua, Balada Ayah O’Hart, Balada Moll Magee, dan Balada Pemburu Rubah.
Bagian berikutnya adalah Bunga Mawar (1893) yang berisi puisi seperti Ke Bunga Mawar di Atas Atap Waktu, Fergus dan Druid, Pertarungan Cuchulain dengan Laut, Bunga Mawar Dunia, Mawar Perdamaian, Mawar Pertempuran, Lagu Peri, Danau Pulau Innisfree, Lagu Buyan, Kasihan Cinta, Kesedihan Cinta, Saat Kamu Tua, Burung Putih, Mimpi Kematian, Countess Cathleen di Surga, dan Siapa yang Ikut Fergus? Bagian ini juga mencakup puisi Pria yang Memimpikan Negeri, Dedikasi untuk Buku Cerita yang Dipilih dari Novel Irlandia, Ratapan Pensiunan Tua, Balada Ayah Gillian, Dua Pohon, Bagi Beberapa Orang yang Saya Bicarakan di Dekat Api, dan Ke Irlandia di Masa Mendatang.
Bagian Angin di Antara Alang-Alang (1899) mencakup puisi seperti Penyelenggaraan Sidre, Suara Abadi, Suasana, Sang Pecinta Bercerita Tentang Bunga Mawar di Hatinya, Kecepatan Udara, Ikan-Ikan, Hort yang Tak Dapat Ditentukan, Menuju Senja, Lagu Angsa Pengembara, Lagu Ibu Tua, Hati Wanita, Sang Pecinta Berduka Karena Hilangnya Cinta, Ia Berduka atas Perubahan yang Terjadi pada Dirinya dan Orang yang Dicintainya, dan Merindukan Akhir Dunia, Dia Mengejek Si Curlew, Dia Mengingat Kecantikan yang Tak Ada Duanya, Pelabuhan Bagi Dia yang Terkasih, Dia Memberikan Sajak Tertentu pada Orang yang Dicintainya, Ke Hatinya, yang Membuatnya Jangan Merasa Takut, Topi dan Lonceng, dan Lembah Pio Hitam.
Bagian Di Tujuh Hutan (1904) mencakup puisi seperti Di Tujuh Hutan, Panah, Kebodohan Menjadi Terhibur, Kenangan Lama, Jangan Pernah Memberikan Seluruh Hati, Layunya Daun-Daun, Kutukan Adam, Lagu Red Hanrahan tentang Irlandia, Para Orang Tua Mengagumi Diri Mereka Sendiri di Dalam Air, Di Bawah Bulan, Kayu Raoged, Janganlah Terlalu Lama Mencintai, Para Pemain Meminta Berkat pada Palteri dan pada Diri, dan Kota yang Bahagia.
Bagian Dari Helm Hijau dan Puisi Lainnya (1910) mencakup puisi seperti Mimpi, Seorang Wanita Homer Bernyanyi, Kata-Kata, Tidak Ada Troy Kedua, Rekonsiliasi, Raja dan Tanpa Kiraan, Perdamaian, Melawan Pujian yang Tak Layak, Ketertarikan pada Hal yang Sulit, Lagu Minum, dan Datangnya Kebijaksanaan Seiring Waktu. Selanjutnya, bagian Tanggung Jawab (1914) mencakup puisi seperti Sajak Pengantar, Batu Abu-Abu, Untuk Seorang Pria Kaya yang Menjanjikan Langganan Kedua ke Galeri Kota Dublin Jika Terbukti, Foto Orang yang Diinginkan, Bulan Oktober 1913, Untuk Seorang Teman yang Kerjanya Tak Hasil, Paudeen, Ketika Helen Hidup, Tiga Pengemis, Para Pertapa Thrêr, Beogar ke Bedgar Menangis, Berlari ke Surga, Jam Sebelum Fajar, Sebuah Lagu dari Player Queen, Orang Realis, Penyihir, Burung Merak, Makam Gunung, Untuk Seorang Anak yang Menari di Angin, dan Dua Tahun Kemudian.
Bagian Angsa Liar di Coole (1919) mencakup puisi seperti Angsa Liar di Coole, Untuk Mengingat Mayor Robert Gregory, Seorang Penerbang Irlandia Memperkirakan Kematiannya, Pria Semakin Baik dari Tahun ke Tahun, Tulang Selangka Kelinci, Di Bawah Menara Bulat, Solomon ke Sheba, Keindahan Hidup, Sebuah Lagu, Untuk Seorang Cantik Muda, Untuk Seorang Gadis Muda, Beasiswa, Tom O’Roughley, Gembala dan Gembala Kambing, Kalimat yang Ditulis dengan Rasa Kesalahan, Saja, Pada Wanita, Nelayan, Elang, Ingatan, Pujiannya, Orang Phoenixnya, Pikiran dari Propertius, Mimpi yang Hancur, Sumpah yang Sangat Dalam, Kehadiran, Balon Pikiran, Kepada Tupai di Kyle-na-no, Tentang Diminta Puisi Perang, dan Untuk Mengingat Alfred Pollerfen.
Bagian Menara (1928) mencakup puisi seperti Berlayar ke Bizantium, Menara, Meditasi di Masa Perang Saudara, Rumah Nenek Moyang, Rumahku, Meja Saya, Jalan di Depan Pintu Ku, Sarang Tatapan di Dekat Jendelaku, Saya Melihat Hantu Kebencian dan Kepenuhan Hati, Kekosongan dan Kekosongan yang Akan Datang, Sembilan Belas Ratus Sembilan Belas, Roda, Remaja dan Usia, Wajah Baru, Doa untuk Anakku, Dua Lagu dari Sebuah Drama, Fragmen, Eda dan Angsa, Pada Gambar Centaur Hitam Karya Edmund Dulac, Anak Sekolah Vamong, Pujian Kolonus, Kebijaksanaan, Si Bodoh di Pinggir Jalan, Owen Aherne dan Para Penarinya, serta Seorang Pria Muda dan Tua: Cinta Pertama.
Buku ini merupakan koleksi lengkap dari karya-karya puisi W. B. Yeats yang mencerminkan berbagai tema, mulai dari keindahan alam, cinta, sejarah, hingga pemikiran filosofis dan mistisnya. Saya tidak membacanya secara keseluruhan karena tebalnya buku ini dan sebagai orang yang bukan ahli puisi, karena saya bukan seorang pujangga atau ahli tentang sastra, saya juga tidak memahami secara mendalam isi puisi-puisi W.B. Yeats.
Adapun puisi yang dikutip dalam film Equilibrium berjudul, 'He Wishes for the Cloths of Heaven' yang berbunyi:
Had I the heavens' embroidered cloths, Enwrought with golden and silverlight, The blue and the dim and the dark cloths Of night and light and the half-light, I would spread the cloths under your feet:
But I, being poor, have only my dreams; I have spread my dreams under your feet; Tread softly because you tread on my dreams.
(Andai aku punya kain sulaman surga, Ditenun dengan cahaya keemasan dan perak, Kain biru, redup, dan gelap. Malam, terang, dan remang-remang, Aku akan membentangkan kain di bawah kakimu:
Tetapi aku, yang miskin, hanya punya mimpi-mimpiku; Aku telah membentangkan mimpi-mimpiku di bawah kakimu;Berjalanlah dengan lembut karena kau menginjak mimpi-mimpiku).
Di akhir bait puisinya yang pertama dalam The Collected Poems yang berjudul, 'The Song of the Happy Shepherd' ('Nyanyian Gembala yang Bahagia'), W.B. Yeats seolah meminta kita untuk melanjutkan mimpi-mimpi, karena mimpi juga memberi ketenangan. Katanya,
"...Dan masih ada satu mimpi dia menginjak halaman, Berjalan seperti hantu di embun, Tertusuk oleh nyanyianku yang gembira, Lagu-laguku tentang masa muda bumi yang penuh mimpi: Tapi ah! dia tidak bermimpi sekarang; bermimpilah! Karena bunga poppy indah di dahi: Bermimpilah, bermimpilah, karena mimpi juga menenangkan" (W.B. Yeats, The Collected Poems, 1951: 8).
Teruslah bermimpi! Hanya saja, barangkali jangan terus terbuai dengan mimpi. Kita diingatkan oleh Rumi tentang ini. Kata Rumi, "Open your Eyes, for this World is only Dream" ("Buka matamu karena Dunia ini hanyalah mimpi"). Di dunia ini kita sedang tidur dan bermimpi, dan kita bangun saat kematian tiba. Itulah hidup sesungguhnya. Rumi bersandung, "This place is a dream. Only a sleeper considers it real. Then death comes like dawn, and you wake up laughing at what you thought was your grief" ("Tempat ini adalah mimpi. Hanya orang yang sedang tidur yang menganggapnya nyata. Lalu kematian datang seperti fajar, dan kau terbangun sambil menertawakan apa yang kau kira sebagai kesedihanmu") (Jalâl al-Dîn al-Rûmî, Selected” (United Kingdom: Penguin, 2015: 154).
Kesimpulan
Film Equilibrium memperkenalkan saya pada puisi W.B. Yeats, yang sebelumnya saya tidak kenal. Dari situ, saya mencari dan menemukan buku kumpulan puisinya, The Collected Poems of W.B. Yeats, yang menjadi salah satu karya klasik dengan lebih dari 30 koleksi puisi yang telah dipublikasikan sepanjang hidupnya. Puisi-puisi Yeats mencerminkan tema mistisisme, politik, sejarah, dan estetika yang mendalam, dan banyak di antaranya dipengaruhi oleh imajinasi visioner dan kehidupan pribadinya. Salah satu puisi yang dikutip dalam film Equilibrium adalah 'He Wishes for the Cloths of Heaven', yang menggambarkan kesederhanaan dan keindahan dalam mencintai serta menggambarkan harapan dan mimpi-mimpi seorang penyair.
*Cikarang, 1 Februari 2025.
Komentar
Posting Komentar