Postingan

Bukan Sekedar Dokumen: Mengelola Perguruan Tinggi Berbasis Outcome Mulai dari Transformasi Pola Kerja dan Budaya Mutu

Gambar
Cak Yo Pengantar Sering kali institusi menganggap penerbitan dokumen seperti peraturan atau SK sudah cukup sebagai bukti kerja, padahal yang lebih penting adalah outcome yang nyata. Misalnya, jika pemerintah mengeluarkan peraturan perlindungan lingkungan tetapi tidak ada penurunan polusi atau peningkatan kualitas udara, maka itu belum bisa disebut sebagai kerja yang berhasil. Outcome yang diharapkan adalah perubahan nyata, seperti pengurangan emisi karbon atau pengelolaan sampah yang lebih baik. Begitu juga dengan program bantuan sosial, seperti PKH, yang dianggap sukses hanya karena SK diterbitkan dan program dilaksanakan. Namun, outcome yang sesungguhnya terletak pada apakah bantuan tersebut efektif dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, atau menurunkan angka stunting. Contoh lain adalah program Gubernur Jawa Barat baru-baru ini, tentang siswa jalan kaki ke sekolah atau yang nakal dimasukkan ke barak militer. Keberhasilan program ini harus dilihat dari peningkatan kedi...

Menulis Karya Rintisan tentang Ekonomi Islam: Studi Warisan Intelektual Abû 'Ubayd dalam Kitab al-Amwâl

Cak Yo Beberapa malam terakhir saya duduk menulis. Memang terasa kepala pening, mata berat, dan punggung pegal karena terlalu lama duduk di dapur sempit yang saya sulap menjadi tempat menulis. Kopi hitam yang biasanya menjadi penawar rasa pening, sepertinya belum memberikam pengaruhnya. Namun tangan saya tetap ingin bergerak. Kali ini, saya tengah menyiapkan draf awal buku baru tentang ekonomi Islam, khususnya telaah atas kitab klasik penting berjudul al-Amwāl: karya Abū ‘Ubayd al-Qāsim ibn Sallām (w. 224 H). Penulisan ini saya niatkan sebagai titik tolak—sebuah rintisan awal saya dalam bidang ekonomi Islam, setelah selama bertahun-tahun tenggelam dalam studi filsafat hukum Ibn ‘Arabi yang telah saya tuangkan dalam dua buku tebal, total hampir seribuan halaman. Dalam dunia akademik saya, Ibn ‘Arabi adalah matahari yang menerangi banyak jalan terutama teori dan praktis hukumnya yang canggih sehingga ia dikategorikan sebagai mujtahid. Kajian saya terhadap aspek hukum Ibn 'Arabî sendi...

Ibn 'Arabî sebagai Mujtahid

Gambar
Cak Yo Prolog Betapa senangnya saya mendapat pesan whatsapp dari penerbit mengenai dua buku yang diproses terbit, "Untuk buku Ibn Arabî sebagai Mujtahid, sudah terbit ISBN-nya Pak. Sedangkan untuk Bunga Rampai TOT Lemhannas ada perbaikan di persyaratan." Maka, dengan rasa syukur yang mendalam, buku terbaru saya,  Ibn 'Arabî sebagai Mujtahid: Analisis Filsafat Sistem, Epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani, serta Kontribusinya bagi Perkembangan Hukum Islam Modern , telah resmi terbit. Namun, mengingat keterbatasan dana yang ada, saya memutuskan untuk meminta penerbit agar hanya merilis buku ini dalam format ebook (pdf). Buku ini diterbitkan oleh Daar Al-Mutsaqqaf Ar-Rasyid, salah satu penerbit IKAPI, pada cetakan pertama bulan April 2025 dengan ketebalan 479 halaman. Buku ini hadir melanjutkan eksplorasi intelektual penulis dalam bidang filsafat hukum Islam yang sebelumnya dituangkan dalam buku Filsafat Hukum Ibn 'Arabî pada tahun 2020. Buku ini merupakan penelitian...